Jakarta, bisabasi.id – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai momentum Ramadan dan libur Lebaran di tahun ini akan sangat berbeda kondisinya dengan tahun – tahun sebelumnya. Hal inilah yang membuat para pengelola hotel percaya diri tingkat okupansi kamar hotel akan mengalami peningkatan.
Sekjen PHRI Maulana Yusran meyakini untuk libur Lebaran tahun ini permintaan sewa kamar hotel akan mengalami lonjakan hingga 10 persen, dan lonjakan tersebut akan mulai terasa H+2 Lebaran disaat masyarakat sudah berkumpul dengan keluarganya. Hal ini terjadi seiring dengan adanya tradisi mudik yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia.
Apalagi di tahun ini cuti bersama dari Pemerintah sudah dilakukan sejak H-3 Lebaran, sehingga bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik bisa terlebih dahulu dan rehat sejenak di hotel yang ada di tempat peristirahatan.
“Biasanya lonjakan untuk menginap di Hotel terjadi pas H+2 Lebaran. Di hari itu sebagian masyarakat akan menghabiskan banyak waktu untuk berlibur dengan keluarga dan menginap di Hotel”, imbuhnya di Jakarta. (26/3).
Maulana juga menambahkan, adapun wilayah yang masih menjadi destinasi pilihan bagi masyarakat untuk dapat berlibur disaat Lebaran yakni Jawa, Sumatera, dan Bali.
“Ketiga wilayah tersebut saat ini masih menempati peringkat teratas untuk liburan. Tapi, tidak menutup kemungkinan destinasi wisata lainnya seperti Labuan Bajo, dan Lombok okupansi hotelnya juga akan meningkat”, tutupnya.
Para pengelola hotel juga saat ini tengah melakukan perbaikan fasilitas. Hal ini dilakukan demi memberikan pengalaman menginap terbaik kepada para calon pelanggannya.