Jakarta, bisabasi.id – PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk atau lebih dikenal dengan brand permen kenyal Yupi, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO). Dalam aksi korporasi kali ini, perseroan menunjuk CIMB Niaga Sekuritas dan Mandiri Sekuritas untuk bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan OCBC Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Melalui IPO, perusahaan permen kenyal terbesar di Indonesia ini melepas sebesar 854.448.900 saham atau setara dengan 10% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun, harga IPO yang ditetapkan sebesar Rp2.390 per lembar saham, sehingga total dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini mencapai Rp2,042 triliun.
Direktur Utama YUPI Yohanes Teja menjelaskan bahwa, langkah ini menandai momentum penting bagi perusahaan yang bergerak di industri permen, dalam perjalanannya untuk terus bertumbuh dan berinovasi.
“Komitmen kami adalah menghadirkan produk berkualitas yang dicintai oleh konsumen di seluruh dunia. Melalui strategi ekspansi yang matang, kami yakin Yupi akan memperluas jejaknya di pasar global, sambil terus memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar di dalam negeri,” jelasnya usai Seremoni Pencatatan Saham Perdana di Gedung BEI, Jakarta. (25/3).
YUPI Bakal Gunakan Dana IPO untuk Bangun Pabrik
Yohanes menegaskan, nantinya seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini akan digunakan manajemen untuk pembangunan pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur.
“Selain itu, dana IPO juga akan digunakan sebagai modal kerja untuk rencana ekspansi bisnis ke pasar domestik maupun internasional,” tegasnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan YUPI per September 2024. Laba bersih meningkat 10 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp484 miliar, di mana angka ini bertumbuh rata-rata 19,6 persen sejak 2021 hingga 2023, sementara pendapatan meningkat rata-rata 16,3 persen dalam tiga tahun, dari Rp2,3 triliun pada 2021 menjadi Rp3,1 triliun di 2023.