Bisa Basi

PLN Siagakan 104 Personel dan 52 Unit EV Charger di KTT WWF ke-10

Nusa Dua, Bisabasi.id – PT PLN (Persero) mensiagakan 104 personel yang mengoperasikan 52 unit Electric Vehichle Charger di Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (KTT WWF) ke-10 di Bali.

Hairul Usman yang bertugas mengawal delegasi dari Negara Kazakhstan pada perhelatan KTT WWF mengatakan, kemudahan dalam operasional pengisian daya serta performa kendaraan listrik jauh lebih memudahkan para pengemudi.

“Kendaraan listrik itu tidak bising, tidak mengeluarkan polusi. Petugas SPKLU dari PLN juga dapat berkomunikasi dengan baik, humanis dan responnya cepat,” ungkap Hairul ketika sedang mengisi kendaraan listrik yang dikendarainya di wilayah Nusa Dua, Bali pada Selasa (21/5).

Dirinya juga menambahkan bahwa proses pengisian kendaraan listrik sangat cepat sehingga sangat membantu tugasnya dalam mengawal delegasi sepanjang gelaran KTT WWF.

“Selama pengawalan di Bali tidak ada kendala sama sekali, ketika baterai habis pengecasan juga tidak sampai berlarut-larut. Hanya 1-2 jam saja bisa lanjut melaksanakan pengawalan kembali,” tutur Hairul.

Apresiasi yang sama juga datang dari Muhammad Alvin, salah seorang pengemudi yang berasal dari Detasemen Polisi Militer (Denpom) yang juga mengawal delegasi KTT WWF. Menurutnya, menggunakan kendaraan listrik pada event internasional ini selain menjadi bukti komitmen Indonesia, dia juga merasa berkontribusi dalam pengurangan emisi.

“Saya sangat bangga bisa menaiki mobil ini, fasilitasnya memadai, mengurangi polusi, dan tentunya menjadi kebanggaan untuk negara kita sendiri. Dibandingkan dengan mobil manual yang masih menggunakan bensin serta mengeluarkan polusi,” ujar Alvin.

Dirinya juga menyampaikan terima kasih pada para petugas PLN yang selalu siaga dalam melayani kebutuhan 670 unit kendaraan listrik yang beroperasi selama gelaran KTT WWF di Bali.

“Saya sangat berterima kasih kepada petugas PLN yang sudah melayani pengisian dengan baik, serta petugas-petugas yang ada di sini,” ucap Alvin.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan selain menghadirkan listrik tanpa kedip, PLN juga memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh kendaraan listrik yang digunakan saat perhelatan WWF berlangsung.

“Seluruh petugas terus bersiaga di setiap EV Charger dan terus memberikan pelayanan terbaik. Ratusan kendaraan listrik diupayakan terlayani dengan baik sehingga mobilisasi delegasi KTT WWF bisa berlangsung lancar,” pungkas Darmawan.

Apresiasi tinggi disampaikan oleh Kepala Desa Abbanuange, Kabupaten Wajo, Nur Cahaya, atas upaya PLN dalam melistriki daerah terpencil. Dengan hadirnya listrik PLN 24 jam di desanya, ia yakin masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani akan sangat terbantu.

“Kami optimis dengan adanya listrik yang masuk ke desa akan meningkatkan kualitas hidup dan dapat meningkatkan hasil pertanian masyarakat. Tak lupa banyak terima kasih kepada seluruh petugas karena upaya dan usaha petugas PLN dalam membawa tiang itu sangat luar biasa,” ungkap Nur Cahaya.

Direktur utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa perseroan terus mendorong pemerataan akses listrik sebagai salah satu kebutuhan dasar masyarakat. Dalam hal ini, pihaknya ingin memastikan infrastruktur kelistrikan dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat yang tinggal di kawasan 3T.

“Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Maka dari itu, kami akan terus mengakselerasi pemerataan listrik sampai wilayah 3T sesuai dengan pengejawantahan sila kelima Pancasila, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan.

Darmawan juga menyampaikan bahwa PLN baru saja menuntaskan pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk kawasan 3T di Sulawesi Selatan. Hal ini dalam rangka memberikan akses listrik secara penuh 24 jam untuk dusun-dusun yang terisolir di sana.

“Semua itu dilakukan untuk melistriki saudara-saudara kita yang berada di dusun terpencil Sulawesi Selatan. Program-program untuk daerah 3T akan terus ditingkatkan agar seluruh Indonesia dapat dilistriki oleh PLN,” ujarnya.

Sementara itu General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin merinci pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan antara lain adalah Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 72,46 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 85,22 kms dan 86 unit gardu distribusi dengan total kapasitas 4.300 kilo Volt Ampere (Kva).

Andy mengisahkan bahwa pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk melistriki 33 dusun sangat menantang. Sebagai contoh, pada saat melistriki Desa Karatuan, Kecamatan Bassesangtempe, Kabupaten Luwu petugas PLN seringkali dihadapkan dengan longsor dan jalan berlumpur ketika memobilisasi material mencapai lokasi desa.

“Meskipun dihadapkan pada tantangan yang sulit, hal tersebut tidak menghentikan semangat petugas PLN dalam menyediakan listrik bagi dusun tersebut. Bahkan petugas kami memobilisasi material menggunakan hewan kerbau untuk sampai ke lokasi,” ungkap Andy.

Lebih lanjut, Andy mengapresiasi pemerintah setempat dan masyarakat yang turut membantu petugas PLN dalam proses mobilisasi material. Andy berharap pengembangan hadirnya listrik 24 jam dari PLN dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

“Sampai dengan Maret 2024, Rasio Elektrifikasi telah mencapai 99,99% di Sulawesi Selatan. Dengan itu kami berharap listrik ini akan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat membuka peluang baru untuk mengembangkan ekonomi lokal,” pungkasnya.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top