Jakarta, bisabasi.id – indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,45% di level 7.294 pada Jumat, 19 Juli 2024, saat IHSG berada di resistance mendekati area ATH di level 7.400-7.450.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menjelaskan bahwa, pasca mengalami koreksi sepanjang Mei dan Juni lalu, IHSG berhasil rebound dengan momentum kenaikan yang terjaga di atas EMA5 yang berarti bahwa momentum kenaikannya kuat.
“Dilihat dari aliran dana asing, pada Kamis lalu asing kembali mencatatkan inflow di IHSG sebesar Rp1,2 triliun. Apabila inflow ini terus berlanjut secara konsisten maka membuka peluang bagi IHSG untuk membentuk level ATH barunya,” tegasnya pada Minggu (21/7/2024). (22/7).
Pelemahan IHSG pada minggu lalu terang Dimas, terdampak 2 top losers yakni IDX Basic Materials yang melemah -1,58% dan IDX Infrastructure menurun sebesar -1,16%. Namun, IHSG tidak melemah begitu dalam berkat 2 top gainers: IDX Energy yang naik 1,71% dan IDX Transport sebesar 1,42%.
Dari aspek sentimen pada minggu lalu, ada 3 sentimen utama yang memengaruhi pergerakan IHSG, yakni RDG Bank Indonesia, aliran dana asing ke IHSG dan pandangan gubernur The Fed mengenai penurunan suku bunga. “Keputusan ini konsisten dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam target 2,5% plus minus 1% pada 2024 & 2025, dan efektivitas dalam menjaga aliran masuk modal asing,” sambungnya.
Sentimen Pekan Ini dan Rekomendasi Saham
Berbicara tentang potensi market pada 22-26 Juli 2024, Dimas mengimbau para trader untuk memerhatikan sejumlah sentimen, yakni PDB AS Kuartal II 2024, Laporan Kinerja Q2 2024 Emiten di IHSG dan Core PCE AS bulan Juni.
Pertama, PDB AS kuartal II 2024. Pada Kamis besok AS akan mengumumkan pertumbuhan PDBnya untuk kuartal II ini dan menurut konsensus bahwa PDB AS kuartal II akan mencatatkan pertumbuhan sebesar 2% atau lebih tinggi dari catatan kuartal I yang hanya sebesar 1,4%.
“Jika dilihat dari pertumbuhan PDB dalam 3 kuartal terakhir, laju pertumbuhan PDB AS menunjukan pertumbuhan terendah sejak mengalami kontraksi pada semester I 2022 yang lalu. Hal ini juga yang bisa memicu The Fed dalam mengambil keputusan suku bunganya dengan melihat data PDB tersebut yang menggambarkan kondisi ekonomi AS saat ini,” tandansya.
Kedua, Laporan Kinerja Q2 2024 emiten di IHSG. Melihat historical data mengenai waktu penyampaian laporan keuangan kuartalan, ada beberapa emiten besar di IHSG yang berpotensi akan menyampaikan capaian kinerjanya untuk Q2 2024. Seperti BBCA dan BBNI yang pada kuartal 2 2023 lalu menyampaikan laporan kinerja kuartal II nya di tanggal 25 Juli 2023.
“Apabila tidak ada perubahan maka besar kemungkinan kedua emiten big banks tersebut juga akan menyampaikan laporan kinerja kuartal II tahun ini di tanggal yang sama yakni 25 Juli. Berdasarkan laporan kinerja 5M24, kedua emiten big banks tersebut akan mencatatkan kinerja Kuartal II yang bagus. Hal ini akan memberikan sentimen positif bagi kedua saham tersebut sekaligus menjadi katalis bagi IHSG keseluruhan.” tutupnya.
PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 26 Juli 2024 yakni PT Indosat Tbk (ISAT), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), dan PT Adaro Tbk (ADRO).