Bisa Basi

Produksi SBMA Naik 2 Kali Lipat, Ini Faktor Pemicunya

Jakarta, bisabasi.id – PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) fokus pada posisi efisiensi operasional dan alat kerja. Hal ini sebagai langkah perseroan dalam mempersiapkan landasan bagi pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.

Direktur Operasional SBMA Julianto Setyoadji menjelaskan, perseroan terus berusaha menjadi pemain utama di bisnis ini dengan menggalakkan kemitraan strategis pada sektor-sektor utama. Perseroan juga memiliki lanskap kompetitif dengan melihat kehadiran pasar yang kuat di banyak industri dan peluang investasi untuk memanfaatkan proyek pembangunan infrastruktur.

Di mana, selama sembilan bulan pertama tahun 2024, pendapatan perseroan berhasil tumbuh sebesar 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai total Rp97 miliar.

“Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan efisiensi dan pengembangan pasar yang telah kami lakukan,” kata Julianto pada paparan publik yang di gelar, Selasa (19/11/2024). (21/11).

SBMA juga berhasil meningkatkan produksi manufaktur Liquid 2X lipat untuk memenuhi permintaan pasar, berkat commercial startup pabrik baru kami yang kini beroperasi 100% dengan kapasitas 50 ton per hari. Sehingga, manajemen meyakini dengan proyeksi pertumbuhan di 2025 dan didukung oleh peningkatan kapasitas utilitas plant yang solid.

“Langkah strategis yang telah kami susun, berdasarkan parameter yang telah kami tetapkan sebelumnya, siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Produk unggulan kami, seperti gas untuk medis, produk special gas, serta layanan jasa seperti leak test, hydrotest, vacuum test siap mendukung pertumbuhan perusahaan,” ucapnya.

Pembangunan Infrastruktur dan Industrialisasi Jadi Faktor Keberlanjutan Pertumbuhan Bisnis SBMA

Sementara itu, Wakil Direktur Utama SBMA Welly Sumanteri, menyatakan bahwa salah satu faktor utama yang mendukung keberlanjutan pertumbuhan perusahaan adalah peluang besar di sektor pembangunan infrastruktur dan industrialisasi Indonesia.

“Kami melihat bahwa Indonesia tengah mengalami industrialisasi yang signifikan, dan sektor konstruksi, fabrikasi logam, serta manufaktur terus berkembang. Hal ini mendorong peningkatan permintaan terhadap gas industri, yang menjadi peluang besar bagi kami,” ungkap Welly.

SBMA Berkomitmen untuk Investasi dalam Proyek Besar di Indonesia

Lebih lanjut, Welly memaparkan tentang komitmen perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek besar yang mendukung perkembangan infrastruktur di Indonesia.

“Kami melihat masih banyak peluang investasi yang terbuka, terutama dengan proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan di Indonesia, terutama di Kalimantan baik itu RDMP, IKN, serta proyek strategis lainnya di Kalimantan Utara maupun Kalimantan Selatan. Kami ingin berperan lebih aktif dalam pembangunan ekonomi Indonesia dengan menyediakan solusi gas industri yang inovatif dan terpercaya,” tutup Welly.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top