Bisa Basi

SIG Olah Sampah dan Limbah Jadi Bahan Bakar Alternatif

Jakarta, bisabasi.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus memperkuat komitmennya dalam pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan biomassa, limbah industri, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif. Inisiatif ini tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga berhasil menekan emisi karbon dalam proses produksi semen hijau Perusahaan.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan bahwa sampah dan limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat merusak lingkungan, mengurangi daya dukung alam, dan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. SIG menerapkan prinsip ini dengan memanfaatkan RDF, biomassa, hingga limbah industri sebagai bahan bakar alternatif.

“Dengan penerapan prinsip ekonomi sirkular, sampah dan limbah dapat diolah menjadi produk bernilai,” ujar Vita dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/6/2025). (10/6).

Penggunaan bahan bakar alternatif ini adalah bentuk tanggung jawab SIG terhadap lingkungan dan upaya mereduksi emisi gas rumah kaca (GRK) penyebab perubahan iklim. Selain itu, inisiatif ini juga menunjukkan komitmen kuat Perusahaan untuk mendorong penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan. SIG juga menggunakan bahan baku alternatif dari limbah industri seperti copper slag, fly ash, bottom ash, dan paper sludge.

Pada tahun 2024, SIG mencatat penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif mencapai 2 juta ton. Dari jumlah tersebut, porsi penggunaan bahan bakar alternatif mencapai 0,5 juta ton, yang berhasil meningkatkan substitusi energi panas (thermal substitution rate) menjadi 7,56% dari sebelumnya 7,27% pada tahun 2023.

Dampak Positif bagi Lingkungan dan Masyarakat

“Penggunaan bahan baku dan bakar alternatif menjadi bagian penting dalam perjalanan transformasi SIG untuk menghadirkan produk semen hijau yang ramah lingkungan,” jelas Vita Mahreyni.

Saat ini, tingkat emisi karbon yang dihasilkan dari produksi semen PCC SIG hanya sebesar 494kg CO2/ton semen, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata semen konvensional sebesar 800kg CO2/ton semen. Angka ini menunjukkan emisi karbon produk semen PCC SIG lebih rendah hingga 38% dibandingkan semen konvensional.

Vita Mahreyni menambahkan, melalui pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif, SIG telah membantu pemerintah dan industri dalam mengatasi masalah sampah dan limbah. Selain itu, inisiatif ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi petani melalui pemanfaatan limbah pertanian (biomassa) yang berpotensi menimbulkan gas metana jika dibiarkan terdegradasi.

Di sisi lain, penggunaan RDF membantu pemerintah daerah mengatasi masalah timbulan sampah perkotaan (municipal waste), keterbatasan lahan tempat pembuangan akhir (TPA), bau tak sedap, dan gangguan penyakit pada masyarakat. Pemanfaatan limbah industri juga membantu Perusahaan memitigasi dampak lingkungan dari kegiatan operasional industri dan mendorong perkembangan industri yang berkelanjutan.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top