Jakarta, bisabasi.id – Mirae Asset Sekuritas Indonesia menargetkan dapat meningkatkan angka investor aktif di pasar modal dengan dukungan peluncuran aplikasi transaksi saham melalui aplikasi M-STOCK.
Direktur Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tomi mengatakan, peluncuran aplikasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi investasi pasar modal dan kemapanan masyarakat. Menurutnya, presentase investor aktif yang ada di Mirae Asset lebih dari 35% dimana angka tersebut jauh di atas rata – rata industri yang mencapai 20% dari total investor saham dan 9% dari total jumlah investor pasar modal.
“Kami berharap aplikasi M-STOCK dapat melengkapi fitur – fitur yang ada di aplikasi kami sebelumnya yaitu HOTS sehingga nasabah akan lebih mudah bertransaksi sekaligus meningkatkan jumlah investor yang aktif di pasar saham dan pasar modal,” ujar Tomi dalam keterangan tertulisnya. (30/7).
Tomi mengatakan, peluncuran aplikasi mobile M-STOCK menandai era baru dalam bertransaksi saham karena penggunaannya yang lebih mudah (user friendly) sehingga dapat menjangkau dan meningkatkan jumlah investor dan trader saham.
“Selain meningkatkan jumlah investor dan trader saham, M-STOCK juga memudahkan bertransaksi saham terutama bagi investor baru (newbie) sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor saham yang aktif di pasar modal,” imbuhnya.
Fitur di Aplikasi M-STOCK Berikan Kemudahan Investor dalam Bertransaksi

Menurut dia, M-STOCK juga didukung dengan Teknologi Informasi (TI) yang menjadi keunggulan Mirae Asset terutama dari sisi tampilan kelengkapan fitur, serta rekomendasi transaksi yang kredibel dan lengkap. Dengan kemudahan-kemudahan itu, lanjutnya, investor dapat lebih nyaman dan berani mengambil keputusan berinvestasi dan bertransaksi saham.
“Kami berharap M-STOCK dapat menjadi disrupsi TI yang positif karena mendukung tujuan kami mendemokratisasi investasi dan meluaskan literasi keuangan. Dengan demikian, kami juga dapat menjaga masyarakat untuk mencapai kemapanan dan tujuan investasi mereka karena saat ini masih rentan terjebak sisi negatif disrupsi TI, terutama penyalahgunaan judi online dan pinjaman online,” tutupnya.
Sementara itu, Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa per Mei 2024 jumlah investor saham yang aktif mencapai 1.142.000 orang, jumlah total investor saham 5.720.000 orang, dan jumlah investor pasar modal 12.936.000 orang.