Bisa Basi

Waskita Dorong Komitmen Anti-Suap

Jakarta, Bisabasi.id – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menegaskan komitmennya dalam mencegah praktik suap melalui penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016. Sistem ini telah disertifikasi oleh Badan Sertifikasi Asricert sejak 2020 dan merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memperkuat tata kelola perusahaan yang baik.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengungkapkan bahwa perusahaan telah membentuk Tim Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan pada tahun yang sama. Prinsip-prinsip yang diterapkan meliputi Tolak Penyuapan, Tolak Komisi, Tolak Pemberian, dan Tolak Jamuan, guna menghindari segala bentuk praktik korupsi.

“Pada kesempatan ini, kami juga melaksanakan Resertifikasi SMAP dan menjalani audit oleh Asricert selama tiga hari. Kami menggelar Closing Meeting Audit Resertifikasi ISO 37001:2016 (Sistem Manajemen Anti Penyuapan) Tahun 2024 untuk memastikan efektivitas sistem tersebut,” kata Ermy dalam siaran pers, Minggu (25/8/2024).

Ermy menambahkan bahwa audit ini diharapkan memberikan masukan penting dalam melaksanakan tata kelola yang baik. Proses ini tidak hanya diterapkan oleh perusahaan induk tetapi juga oleh semua anak usaha. “Kami berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang berlandaskan pada nilai-nilai pokok Budaya Kerja Perusahaan,” ujarnya.

Selain penerapan SMAP, Waskita Karya menerapkan beberapa langkah tambahan untuk mencegah suap. Perusahaan menggunakan aplikasi Waskita Application Vendor Excellence (WAVE) dalam pengadaan barang dan jasa, serta sistem pembayaran sentralisasi alih-alih tunai. Prinsip Four Eyes diterapkan dalam manajemen risiko dan operasional, sementara Unit Pengendalian Gratifikasi dan Whistleblowing System (WBS) dibentuk sebagai mekanisme pengawasan dan pelaporan pelanggaran.

Saat ini, Waskita Karya fokus pada peningkatan kinerja keuangan. Dalam laporan keuangan kuartal II 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,47 triliun, yang terdiri dari jasa konstruksi Rp 3,12 triliun, penjualan beton Rp 610,96 miliar, dan pendapatan jalan tol Rp 563,34 miliar. Gross Profit Margin (GPM) WSKT juga mengalami peningkatan menjadi 13,3 persen secara tahunan, berkat kontribusi dari 12 proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang memiliki nilai kontrak mencapai Rp 7,7 triliun.

Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top