Jakarta, bisabasi.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk membentuk Net Zero Incubator. Inisiatif yang dilakukan oleh otoritas pasar modal ini bertujuan untuk, membantu para perusahaan tercatat yang membutuhkan asistensi untuk menyusun roadmap Net Zero para perusahaan tersebut.
Direktur Pengembangan Perusahaan BEI Jeffrey Hendrik menyampaikan, nantinya di dalam Incubator tersebut akan ada banyak kelas untuk memberikan capacity building kepada emiten agar mereka mulai tahu bagaimana faktor peraturan, faktor peluang dan hal-hal lain yang bisa didapatkan apabila memperhatikan ESG. Sampai ujungnya nanti, BEI akan memberikan guidance untuk bagaimana menghitung emisi yang sudah mereka keluarkan dalam proses kegiatan usaha mereka.
“Nah dari situ apabila pemahaman itu semua sudah ada, teman-teman perusahaan tercatat ini akan lebih mudah untuk menyusun roadmap Net Zero mereka. Nah dalam roadmap itu mungkin saja mereka juga membutuhkan transaksi di bursa karbon”, kata Jeffrey di Gedung BEI, Jakarta. (5/7).
Jeffrey juga menegaskan, adanya Net Zero Incubator ini BEI berharap daya saing emiten yang tercatat bisa meningkat. Pasalnya, kegiatan usaha yang berorientasi kepada ESG karena ke depannya akan menjadi suatu keniscayaan dan suatu keharusan. Sehingga, perusahaan yang bisa lebih awal mengantisipasi hal tersebut, daya saingnya ke depan akan lebih baik.
“Nah oleh karena itu kami ingin perusahaan-perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia daya saingnya akan lebih baik ke depannya dengan memiliki roadmap itu. Nah itu nanti akan kita lakukan dalam batch, dalam batch kami kelompokkan sesuai dengan kesiapan masing-masing perusahaan tercatat. Per batch itu mungkin antara 80-100 perusahaan nanti kita lakukan”, tegasnya.
Sebelumnya, BEI dalam kurun waktu 9 bulan terakhir telah melakukan 180 kegiatan sosialisasi terkait dengan bursa karbon. Adapun kegiatan tersebut, dilakukan secara one on one meeting dan setelah kegiatan tersebut otoritas BEI melihat pemahaman para perusahaan tersebut sangat beragam mengenai bursa karbon.