Jakarta, bisabasi.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut penerapan sistem full periodic call auction (FCA) berhasil menurunkan volatilitas harga menjadi lebih stabil. Hal ini terlihat juga dari 69 saham yang masuk selama dua periode tersebut, sudah terdapat 28 saham yang keluar.
Menurut catatan BEI, saham yang keluar dari FCA adalah mayoritas 13 saham yang terkena kriteria 7 atau kriteria likuiditas. Sementara, mayoritas saham yang masuk kali ini memiliki kriteria 1 atau saham dengan harga rata – rata enam bulan yang dibawah Rp 51 per sahamnya.
Direktur Pengembangan BEI Jeffry Hendrik menyampaikan, berdasarkan tinjauan yang dilakukan selama ini telah terjadi penurunan volatilitas harga yang sebelumnya tinggi menjadi lebih stabil. Ke depan, BEI akan melihat perkembangan atas revisi peraturan I-X yang mencakup kriteria masuk dan keluar untuk kriteria 1,6,7, dan 10.
“Hasil evaluasi dari revisi aturan yang baru saja dikeluarkan, kami belum bisa menjelaskan secara detail hasilnya. Pasalnya, peraturan tersebut baru berjalan selama satu pekan”, kata Jeffry saat Konfrensi Pers usai RUPST Bursa Efek Indonesia di Jakarta. (27/6).
Seperti diketahui, penerapan sistem full periodic call auction (FCA) yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) menuai pro dan kontra. Bahkan, pasca kebijakan tersebut berhasil menyabet perhatian Presiden Joko Widodo. Di mana, Presiden Jokowi menginginkan agar BEI dapat melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang baru saja dikeluarkan agar efeknya tidak melebar kemana – mana.