Bisa Basi

IPO Emiten Tambak Udang ISEA Oversubscribed 12,9 Kali

Jakarta, Bisabasi.id – PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA), produsen dan eksportir produk olahan udang terintegrasi di Indonesia resmi melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan kode perdagangan saham ISEA pada hari ini Senin (8/7). Perseroan menerbitkan 290 juta saham baru di harga Rp 250 per saham dengan total perolehan dana IPO sebesar Rp 72,5 miliar yang akan digunakan sebagai modal kerja.

Perseroan menawarkan potensi investasi yang menjanjikan dengan komitmen manajemen menjaga kinerja positif yang berkelanjutan dan pembagian dividen tiap tahun sebesar 30% dari laba bersih Perseroan. Antusiasme investor terhadap saham ISEA cukup tinggi, dengan oversubscription atau kelebihan permintaan sebanyak 12,9 kali.


Direktur PT KB Valbury Sekuritas, Benjamin S. Notodihardjo yang mewakili Penjamin Pelaksana Emisi Efek menyatakan bahwa oversubscription dalam IPO ISEA membuktikan minat investor terhadap perusahaan eksportir makanan masih cukup tinggi.

“Kehadiran emiten ISEA di pasar modal semakin menambah pilihan investor untuk memilih saham perusahaan dengan potensi besar ke depannya. Apalagi, ISEA diuntungkan dengan kondisi nilai tukar dolar yang menguat saat ini karena pendapatan usaha Perseroan 98,5% berasal dari segmen ekspor sementara biaya operasional dalam mata uang rupiah,” kata Benjamin.


Indonesia sebagai negara maritim memiliki peluang yang sangat besar untuk melakukan ekspansi perdagangan produk hasil perikanan di pasar dunia. Ekspor udang telah menjadi kontributor utama dalam total nilai ekspor produk perikanan nasional. Pada tahun 2023, pasar udang secara global diestimasikan menghasilkan USD72,6 miliar dan diproyeksikan mencapai USD125,4 miliar di tahun 2024.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, menetapkan target ekspor udang sebesar USD3 miliar pada tahun 2024 atau meningkat 50% dari capaian tahun 2023 yaitu sebesar USD2 miliar. Perseroan optimistis terhadap kinerja positif Perseroan ke depannya, melihat besarnya potensi pertumbuhan industri udang global di masa mendatang.


Direktur Utama ISEA, Ibnu Syena Alfitra menyampaikan apresiasi kepada investor baik institusi maupun ritel dan publik yang telah memberikan dukungan sepanjang proses IPO ISEA. IPO ini merupakan langkah strategis Perseroan untuk menjamin ketersediaan bahan baku dengan meningkatkan kapasitas produksi kolam yang masih underutilized. ISEA memiliki anak usaha yakni PT Indokom Samudra Persada (ISP), aset strategis yang memiliki 96 kolam budidaya dengan jumlah kolam yang aktif beroperasi masih sebanyak 32 kolam.

“Manajemen menargetkan ISEA dapat meningkatkan kapasitas produksi sebesar 90% atau menjadi sekitar 86 kolam yang aktif beroperasi pada akhir tahun 2024. Harapannya, peningkatan ini akan berkontribusi dalam mendukung Pemerintah Indonesia mencapai target produksi 2 juta ton ekspor udang di 2024. Perseroan optimistis peningkatan kapasitas ini akan berdampak positif pada kinerja keuangan yang berkelanjutan ke depannya,” tambah Ibnu.


Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan ISEA, Ibnu Surya Ramadhan juga menjelaskan berdasarkan kinerja tahun 2023, valuasi saham ISEA dalam hal ini PER masih berada di bawah rata- rata industri dan PBV berada di atas rata-rata industri. Oversubscription IPO yang mencapai 12,9 kali menunjukkan kepercayaan investor terhadap ISEA ke depannya.

Berbekal dana segar yang diperoleh dari IPO, ke depannya, valuasi saham ISEA akan semakin menarik seiring peningkatan utilisasi kapasitas produksi yang juga meningkatkan efisiensi biaya operasional dengan volume produksi udang Vannamei yang lebih besar.

“Pada tahun 2024 ini, kami menargetkan untuk membukukan pendapatan usaha tumbuh 2 kali lipat dibandingkan periode tahun lalu menjadi Rp398,6 miliar dan menargetkan laba sebesar Rp27,1 miliar pada akhir tahun 2024. Berbekal peningkatan utilisasi kapasitas produksi tahun ini dan diputuskannya kebijakan AS terkait countervailing duty (CVD) sejak Februari 2024, kami masih optimistis untuk mencapai target tersebut pada tahun ini,” jelas Surya.


“Dana IPO Perseroan akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan seperti pembelian bahan baku (90%), biaya penjualan dan pemasaran (5%), biaya perawatan dan utilitas (4,85%) serta biaya keperluan kantor (0,15%). Kami percaya dengan IPO ini, kinerja ISEA dapat melesat ke depannya,” tutup Surya.


Share:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top