Jakarta, bisabasi.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya kalangan perempuan dan pelaku UMKM yang berperan penting dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyatakan bahwa, pentingnya literasi keuangan kepada masyarakat, khususnya kepada kelompok perempuan pelaku UMKM, sehingga dapat memanfaatkan layanan produk dan jasa keuangan yang legal untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Selain itu, literasi keuangan penting agar masyarakat terhindar dari penawaran pinjaman online ilegal serta penipuan berkedok investasi.
“Ibu-ibu ketika kita menggunakan produk dan jasa keuangan, ibu-ibu pertama harus paham dulu. Karena banyak sekali mereka di luar sana yang mengincar kita untuk menipu kita. Kalau kita sudah pakai produk dan jasa keuangan yang benar, jangan menggunakan produk dan jasa keuangan yang ilegal,” kata Friderica saat kegiatan Edukasi Keuangan bagi Pelaku UMKM dan Ibu Rumah Tangga di Surabaya, Jawa Timur. (2/9).
BI Himbau agar Hati – Hati dalam Bertransaksi Keuangan Secara Digital
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyampaikan tentang pentingnya untuk berhatihati dalam melakukan transaksi keuangan khususnya secara digital.
“Bank Indonesia mengajak Ibu-Ibu untuk selalu peka terhadap transaksi keuangan, yaitu dengan peduli dan tahu benar apa yang dilakukan juga mengenali untuk apa transaksinya, kalau ada apa-apa jangan takut untuk speak up diadukan ke nomornomor pusat pengaduan,” kata Destry.
Hal serupa juga disampaikan oleh Anggota Komisi XI Indah Kurnia. Di mana, dalam paparannya ia menjelaskan bahwa, para Ibu berperan penting sebagai bendahara keluarga dalam mengelola keuangan rumah tangga sehingga harus bijak dalam menggunakan akses keuangan yang tersedia.
“Ibu-Ibu tetaplah menjadi pejuang ekonomi keluarga, tetaplah membanggakan, dan tetaplah jadi orang yang cerdas, teliti, peduli, peka, kenali penawaran bodong yang too good to be true,” kata Indah.
Kegiatan edukasi keuangan ini terselenggara secara hybrid dengan jangkauan peserta sebanyak 1.670 peserta Pelaku UMKM dan Ibu Rumah Tangga terdiri dari 366 peserta yang hadir secara tatap muka dan 1.304 peserta hadir secara online.