Jakarta, bisabasi.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat dalam periode 8 sampai dengan 12 Juli 2024 nilai kapitalisasi pasar (market cap) berhasil mengalami peningkatan sebesar 0,37% dari Rp 12.431 triliun menjadi Rp 12.478 triliun.
Peningkatan kapitalisasi pasar BEI tersebut juga diiringi dengan meningkatnya rata – rata nilai transaksi harian sebesar 1,78% menjadi Rp 10,46 triliun. Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut mengalami kenaikan sebesar 1,02% menjadi 7.327,590 dari level sebelumnya yakni 7.253,372. Pergerakan investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar 1,24 triliun dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar 3,53 triliun. Adapun, rata – rata frekuensi transaksi mengalami peningkatan sebesar 15,29% menjadi 1,09 juta kali transaksi. Kemudian, rata – rata volume transaksi harian juga meningkat sebesar 11,97% menjadi 17,41 miliar.
Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan, selama sepekan terakhir kondisi pasar modal Indonesia berada di jalur yang positif. Hal tersebut terlihat dari kualitas perusahaan tercatat di papan akselerasi mengalami peningkatan.
Di mana, berdasarkan data, pendapatan, profit, dan aset perusahaan yang sahamnya tercatat di Papan Akselerasi selama tahun 2020 sampai dengan 2023 rata-rata mengalami peningkatan. Rata-rata pendapatan perusahaan tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2020 sebesar Rp48,82 miliar menjadi Rp 49,26 miliar pada akhir tahun 2023.
“BEI senantiasa mendorong perusahaan di Indonesia untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO). Sejak diluncurkan pada tahun 2019, sudah terdapat 46 perusahaan yang tercatat di Papan Akselerasi BEI,” katanya dalam keterangan tertulis. (15/7).
Kinerja Emiten di Papan Akselerasi Meroket
Lebih lanjut Kautsar menambahkan, Perusahaan-perusahaan yang tercatat di Papan Akselerasi pun mampu menghasilkan rata-rata keuntungan sebesar Rp2,43 miliar, dan mengalami peningkatan dari tahun 2020 sebesar Rp0,46 miliar. Pada tahun 2023, aset yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut rata – rata mengalami peningkatan menjadi Rp111,43 miliar dari Rp88,07 miliar pada penutupan tahun 2020 lalu.
“Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang tercatat di Papan Akselerasi secara rata-rata mengalami peningkatan kualitas. Namun, peningkatan rerata kinerja keuangan ini tidak mencerminkan peningkatan dari seluruh perusahaan tercatat di Papan Akselerasi BEI,” sambungnya.
Selain itu, dalam upaya bertransformasi menjadi Bursa yang adaptif, ke depannya berbagai kebijakan dan peraturan yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan stakeholders di pasar modal Indonesia. BEI juga senantiasa melakukan berbagai pengembangan dan pembaruan fungsi pelindungan investor.
“Hal-hal tersebut dilakukan oleh BEI guna menjalankan perdagangan yang teratur, wajar dan efisien,” tutupnya.